Senin, 05 Desember 2011

SIROTUL MUSTAQIM


JALAN LURUS

1. Mengapa mesti dengan Jalan Lurus?
Tidak ada manusia yang hidup di dunia ini abadi
Allooh telah berfirman :
{ ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَلِكَ لَمَيِّتُونَ . ثُمَّ إِنَّكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ تُبْعَثُون } المؤمنون : 15-1
Artinya :
“ Kemudian kalian setelah itu sungguh akan mati dan pada hari kiamat akan dibangkitkan “ ( QS Al Mu’minuun ayat 15-16 ) 

Dunia tempat berusaha
Allooh berfirman :
مَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَن كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ مِن نَّصِيب } الشورى : 20
Artinya :
“ Barang siapa yang menginginkan keuntungan di akherat maka Kami akan tambahkan pada keuntungan itu dan barang siapa yang menginginkan keuntungan di dunia maka dia akan diberi sebagian sedang di akherat dia tidak berhaq mendapatkan bagian apapun “ ( QS As-Syuro ayat 20 )
Manusia akan mempertanggungjawabkan apa yang diupayakannya
Allooh berfirman :
هَذَا يَوْمُ الْفَصْلِ الَّذِي كُنتُمْ بِهِ تُكَذِّبُونَ . احْشُرُوا الَّذِينَ ظَلَمُوا وَأَزْوَاجَهُمْ وَمَا كَانُوا يَعْبُدُونَ . مِن دُونِ اللَّهِ فَاهْدُوهُمْ إِلَى صِرَاطِ الْجَحِيمِ . وَقِفُوهُمْ إِنَّهُم مَّسْئُولُون } الصفات : 21-24
Artinya :
“ Ini adalah hari keputusan yang kalian dustakan. (Wahai mala’ikat) kumpulkanlah orang-orang yang dzolim dan sejawat mereka dan apa yang mereka sembah selain Allooh. Maka tunjukkanlah kepada mereka jalan menuju ke neraka dan hentikanlah sesungguhnya mereka akan ditanya “ ( QS Ash-Shoffaat ayat 21-24 ).
Juga berfirman :
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولـئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْؤُولا } الإسراء : 36
“ Dan janganlah kamu ikuti apa-apa yang kamu tidak tahu ilmunya tentang itu sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semua itu akan ditanya “ ( QS Al-Isroo ayat 36 )

2. Apa itu Jalan Lurus?
Allooh hidupkan manusia di dunia ini tidak lain hanya untuk mengabdi hanya kepada Alooh sebagaimana Allooh berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ }
“Artinya :
“ Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali agar mereka beribadah kepada-Ku ” (QS Adz Dzaariyaat : 56)
Dan beribadah itupun akan terwujud dan benar hanya dengan islam terakhir yang disampaikan dan dijelaskan oleh Nabi kita Muhammad Bin ‘Abdillaah. Yang merupakan jalannya yang lurus bahkan beliau telah menyuruh untuk hanya puas untuk mengikuti jalan lurus itu dan tidak untuk menoleh pada jalan selainnya sebagaimana Allooh berfirman :
وَأَنَّ هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون } الأنعام : 153
Artinya :
“ Dan ini adalah jalan yang lurus maka ikutilah dia dan janganlah kalian ikuti jalan-jalan selainnya niscaya kalian akan bercerai dari jalan-Nya. Yang demikian itu Allooh berwasiat pada kalian agar kalian bertaqwa “ (QS Al-An’aam ayat 153)
Qotadah Rohimahullooh: “ Ketahuilah oleh kalian bahwa jalan yang dimaksud adalah hanya jalan yang satu yaitu jama’ah yang mengikuti hidayah (petunjuk Allooh) dan akhir perjalanannya adalah syurga dan Iblis sungguh telah merekayasa jalan-jalan yang bercerai berai yaitu jamaah sesat dan akhir perjalanannya adalah neraka “.
عن ابن مسعود قال: خط رسول الله صلى الله عليه وسلم خطا بيده، ثم قال “هذا سبيل الله مستقيما، ثم خط خطوطا عن يمين ذلك الخط وعن شماله، ثم قال: وهذه السبل ليس منها سبيل إلا عليه شيطان يدعو إليه، ثم قرأ {وأن هذا صراطي مستقيما فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله} “.
Artinya :
“ Dari ‘Abdullooh Bin Mas’uud berkata : Rosuulullooh menggaris goretan dengan tangannya kemudian bersabda : “ Ini adalah jalan Allooh yang lurus “ kemudian menggaris banyak goresan di sebelah kanan dan kirinya kemudian bersabda : “ Ini adalah jalan-jalan, tidak satu jalanpun kecuali padanya ada syaithon yang menyeru kepadanya “. kemudian beliau membaca ayat ini.
Diriwayatkan oleh Ahmad, ‘Abd Bin Humaid, An-Nasa’i, Al-Bazzar Ibnul Mundziir, Ibnu Abii Hatim, Abu Syekh Ibnu Marduuyah dan Al-Haakim dan menshohihkannya
Imam Ibnu ‘Athiyyah berkata : “ Yang dimaksud dengan jalan-jalan disini adalah mencakup Yahudi, Nashroni, Majusi, dan seluruh pengikut ajaran dan bid’ah dan kesesatan dari kalangan ahli hawa’ dan nyeleneh dalam bidang furu’ juga yang lain-lainnya dari oarang-orang yang memperdalam jidal (debat) dan filsafat; semua itu jurang kesesatan dan aqidah (keyakinan) yang jelek “.
Dan beliaupun telah bersabda :
عن العرباض بن سارية قال: “وعظنا رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم يوما بعد صلاة الغداة موعظة بليغة ذرفت منها العيون ووجلت منها القلوب فقال رجل إن هذه موعظة مودع فبمإذا تعهد الينا يا رسول اللّه؟ قال: أوصيكم بتقوى اللّه، والسمع والطاعة وان عبد حبشي فانه من يعش منكم يرى اختلافا كثيرا، واياكم ومحدثات الأمور، فانها ضلالة فمن أدرك ذلك منكم فعليه بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ”. هذا حديث حسن صحيح
Artinya :
“ Dari Al-Irbaadh Bin Saariyah berkata: ‘Pada suatu hari setelah sholat shubuh. Rosuulullooh menasihati kami dengan suatu nasihat yang menyebabkan mata kami melelehkan air mata dan hati kami merasa takut. Sehingga seorang dari kami berkata: “Sepertinya nasihat ini nasihat terakhir, maka apa wasiat anda untuk kami ya Rosuulullooh?” Beliau bersabda: “Aku wasiatkan pada kalian agar selalu bertaqwa pada Allooh, mendengar dan ta’at betapa pun yang memerintah kalian itu seorang hamba dari Habasyah (Ethiophia sekarang). Sesungguhnya barang siapa yang hidup diantara kalian maka dia akan menyaksikan perselisihan yang amat banyak; Maka waspadai dan jauhilah perkara-perkara baru, sesungguhnya yang demikian itu sesat. Barang siapa yang menyaksikan hal itu dari kalian hendaknya dia berpegang dengan sunnahku dan sunnahnya para khulafaa’ur rosyidiin yang diberi petunjuk. Gigitlah hal itu dengan gigi-gigi gerahamnya “ (HR Imam At-Tirmidzi dan kata beliau hadits ini hasan shohih).

3. Keuntungan Jalan Lurus dan bagaimana mencapainya?
Allooh berfirman :
وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَالرَّسُولَ فَأُوْلَـئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللّهُ عَلَيْهِم مِّنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاء وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَـئِكَ رَفِيقًا . ذَلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّهِ وَكَفَى بِاللّهِ عَلِيمًا } النساء : 69-70
Artinya :
“ Dan barang siapa yang ta’at pada Allooh dan Rosuul, maka mereka bersama orang-orang yang Allooh karuniakan pada mereka kenikmatan dari kalangan para nabi, para shiddiiqiin (orang-orang yang benar), para syuhada dan orang-orang sholih. Mereka adalah sebaik-baik teman. Yang demikian itu adalah merupakan karunia dari Allooh. Dan cukuplah Allooh Dzat yang Maha Mengetahui “. (QS An-Nisa ayat 69-70)


(Al Ustadz Achmad Rofi'i Asy Syirbuni)